
Lisbon - Jose Mourinho kini punya julukan lain selainThe Special One yang lebih dulu melekat pada dirinya. Mulai sekarang pria Portugal itu juga bisa dipanggil dengan sebutan Dr Mourinho.
Adalah Universitas Teknik Lisbon yang memberikan gelar doktor honoris causa di bidang keolahragaan kepada Mourinho. Gelar ini melengkapi titel sarjana di bidang yang sama yang diperolehnya 20 tahun lalu.
Titel doktor diberikan kepada pelatih Inter Milan itu atas jasa-jasanya dalam bidang persepakbolaan. Sejak memulai karir kepelatihannya sebagai penerjermah Sir Bobby Robson di Barcelona medio 1996 lalu, sukses dirintis Mourinho saat membawa FC Porto meraih gelar Piala UEFA dan Liga Champions di tahun 2003 dan 2004.
Saat pindah ke Chelsea pada musim 2004/2005, klub asal London Barat itu disulapnya jadi tim yang disegani di daratan Inggris dan Eropa dengan tumpukan uang melimpah dan pemain-pemain kelas dunia. Sebelum mengundurkan diri di September 2007 lalu, ia memberikan dua titel Premiership, satu Piala FA dan satu Piala Carling selama mendekam di Stamford Bridge. "Saya tidak yakin saya pantas menerima penghargaan ini. Saya merasa terkejut akan itu. Mungkin saya telah membuat bangga fakultas itu, tapi hal itu tak terpikirkan karena saya hanya mengejar karir selama ini," ungkap Mourinho seperti dikutip Foxsports.
Namun bukan Mourinho namanya bila tak ada sedikit bumbu kontroversi yang mengiringi kesuksesannya. Tersiar kabar beberapa anggota fakultas olahraga di universitas itu mengatakan manajer berusia 46 tahun ini belum pantas menerima penghargaan tersebut.
Tapi dengan segala pro kontra yang ada usai acara pemberian gelar tersebut, mulai sekarang pria flamboyan itu punya sebutan lain, yakni Doktor Mourinho.
Adalah Universitas Teknik Lisbon yang memberikan gelar doktor honoris causa di bidang keolahragaan kepada Mourinho. Gelar ini melengkapi titel sarjana di bidang yang sama yang diperolehnya 20 tahun lalu.
Titel doktor diberikan kepada pelatih Inter Milan itu atas jasa-jasanya dalam bidang persepakbolaan. Sejak memulai karir kepelatihannya sebagai penerjermah Sir Bobby Robson di Barcelona medio 1996 lalu, sukses dirintis Mourinho saat membawa FC Porto meraih gelar Piala UEFA dan Liga Champions di tahun 2003 dan 2004.
Saat pindah ke Chelsea pada musim 2004/2005, klub asal London Barat itu disulapnya jadi tim yang disegani di daratan Inggris dan Eropa dengan tumpukan uang melimpah dan pemain-pemain kelas dunia. Sebelum mengundurkan diri di September 2007 lalu, ia memberikan dua titel Premiership, satu Piala FA dan satu Piala Carling selama mendekam di Stamford Bridge. "Saya tidak yakin saya pantas menerima penghargaan ini. Saya merasa terkejut akan itu. Mungkin saya telah membuat bangga fakultas itu, tapi hal itu tak terpikirkan karena saya hanya mengejar karir selama ini," ungkap Mourinho seperti dikutip Foxsports.
Namun bukan Mourinho namanya bila tak ada sedikit bumbu kontroversi yang mengiringi kesuksesannya. Tersiar kabar beberapa anggota fakultas olahraga di universitas itu mengatakan manajer berusia 46 tahun ini belum pantas menerima penghargaan tersebut.
Tapi dengan segala pro kontra yang ada usai acara pemberian gelar tersebut, mulai sekarang pria flamboyan itu punya sebutan lain, yakni Doktor Mourinho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar